Rumor soal Windows 10 memata-matai pengunanya sudah terdengar sejak lama. Meski pihak Microsoft pernah membantah, nyatanya aktivitas tersebut masih ditemui.
Dilansir dari BGR, Kamis (11/2/2016), seorang pengguna forum Voat bernama CheesusCrust melakukan analisis lalu lintas jaringan terkait telemetri dan pengawasan fitur Windows 10. Hasilnya cukup mengganggu dirinya.
Setelah membiarkan komputernya berjalan semalaman, ia menemukan Windows 10 telah berusaha menghubungi 51 IP Addresses milik Microsoft. Makin mengejutkan, hal tersebut dilakukan sebanyak 5508 kali dalam delapan jam.
CheesusCrust lantas meneruskan pengamatan hingga 30 jam. Hasilnya ia mendapati komputernya itu telah mengontak lebih dari 112 IP Addresses.
Meski apa yang didapati cukup mencengangkan, tapi menurut pihak Forbes, pengguna sudah memberikan hak kepada Microsoft untuk melakukan hal tersebut. Hak tersebut tertuang dalam end user license agreement (EULA) ketika menginstal Windows 10.
Mungkin yang disayangkan, perusahaan berbasis di Redmond, Amerika Serikat itu tidak memaparkan untuk apa data itu mereka kumpulkan. Hingga saat ini pun, Microsoft belum menanggapi temuan dari CheesusCrust.
Tapi beberapa bulan lalu Microsoft Executive Vice President Windows and Device Group Terry Myerson pernah mengatakan apa yang dilakukan pihaknya di Windows 10 bukan dalam rangka memata-matai. Mereka memang menyimpan data, namun bersifat anonim.
"Kami tidak menyimpan konten atau file milik pengguna. Microsoft sangat menghindari menyimpan data yang sifatnya dapat langsung mengidentifikasi pengguna, seperti nama, alamat email, atau akun ID," klaim Myerson.
"Microsoft berbeda dengan platform lainnya. Mereka tidak peduli metode privasi apa yang Anda gunakan. Mereka menyimpan informasi pengguna untuk memberikannya kepada para pengiklan," tandasnya. (afr/fyk)
Dilansir dari BGR, Kamis (11/2/2016), seorang pengguna forum Voat bernama CheesusCrust melakukan analisis lalu lintas jaringan terkait telemetri dan pengawasan fitur Windows 10. Hasilnya cukup mengganggu dirinya.
Setelah membiarkan komputernya berjalan semalaman, ia menemukan Windows 10 telah berusaha menghubungi 51 IP Addresses milik Microsoft. Makin mengejutkan, hal tersebut dilakukan sebanyak 5508 kali dalam delapan jam.
CheesusCrust lantas meneruskan pengamatan hingga 30 jam. Hasilnya ia mendapati komputernya itu telah mengontak lebih dari 112 IP Addresses.
Meski apa yang didapati cukup mencengangkan, tapi menurut pihak Forbes, pengguna sudah memberikan hak kepada Microsoft untuk melakukan hal tersebut. Hak tersebut tertuang dalam end user license agreement (EULA) ketika menginstal Windows 10.
Mungkin yang disayangkan, perusahaan berbasis di Redmond, Amerika Serikat itu tidak memaparkan untuk apa data itu mereka kumpulkan. Hingga saat ini pun, Microsoft belum menanggapi temuan dari CheesusCrust.
Tapi beberapa bulan lalu Microsoft Executive Vice President Windows and Device Group Terry Myerson pernah mengatakan apa yang dilakukan pihaknya di Windows 10 bukan dalam rangka memata-matai. Mereka memang menyimpan data, namun bersifat anonim.
"Kami tidak menyimpan konten atau file milik pengguna. Microsoft sangat menghindari menyimpan data yang sifatnya dapat langsung mengidentifikasi pengguna, seperti nama, alamat email, atau akun ID," klaim Myerson.
"Microsoft berbeda dengan platform lainnya. Mereka tidak peduli metode privasi apa yang Anda gunakan. Mereka menyimpan informasi pengguna untuk memberikannya kepada para pengiklan," tandasnya. (afr/fyk)
sumber : inet.detik.com
Post a Comment